Pemandangan
unik terlihat di desa adat suku using di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah,
Banyuwangi pada setiap awal bulan dzulhijjah.
Warga
Kemiren terlihat bersama-sama mengeluarkan dan menjemur kasur di depan rumah
masing-masing.
Seperti
pada Kamis (25/9/2014) siang. Di sepanjang jalan utama yang membelah desa,
dapat terlihat puluhan kasur yang dijemur di depan rumah warga.
Yang
unik, dalam tradisi mepe kasur pada masyarakat Using, Banyuwangi ini
kasur-kasur tersebut mempunyai warna seragam, yakni berwarna hitam pada bagian atas
dan bawah dan merah pada setiap pinggirnya.
Adi
Purwadi, Ketua Masyarakat Adat Desa Kemiren mengatakan, warna hitam dan merah
punyai arti tersendiri.
Masyarakat
Kemiren percaya hitam merupakan warna untuk menolak bala, sedangkan abang atau
merah adalah simbol dari keabadian rumah tangga.
"Karena
itu, setiap pasangan pengantin baru harus mempunyai kasur ini. Harapannya tentu
terhindar dari hal buruk dan pernikahan mereka selalu diberi kebahagian,"
kata Purwadi.
Sedangkan
menjemur kasur bersama-sama ini adalah rangkaian dari upacara bersih-bersih
desa.
"Bersih-bersih
desa itu termasuk bersih-bersih rumah. Dan bersih-bersih rumah ini disimbolkan
dengan menjemur dan membersihkan kasur," lanjut Purwadi.
Rubiah
(65), warga setempat yang ditemui sedang memukul-mukul kasur kapuk di depan
rumahnya mengatakan, kasur hitam merah miliknya adalah hadiah pernikahan dengan
sang suami 23 tahun lalu.
Meski
sang suami sudah tiada, dan kasur kapuk miliknya sudah kusam, Rubiah tetap
setia untuk melakukan tradisi pepe kasur ini.
"Lagian
kalau dijemur dan dipukul-pukul jadi bersih, debunya hilang semua, tidurpun
jadi lelap," ucapnya.
Tradisi
unik warga Kemiren ini tidak hanya berhenti pada acara mepe kasur.
Siang
harinya, warga Kemiren akan nyekar ke makam Buyut Cili, yang merupakan
leluhur Desa Kemiren.
Selanjutnya, pada sore hari ada
pertunjukan kesenian barongan dan musik kunthulan dan sesudah magrib masyarakat
mengelar syukuran dengan memakan nasi tumpeng dengan lauk ayam panggang
bersama-sama.
di sadur dari SURYA Online,
BANYUWANGI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar