TEORI KEBUTUHAN MALINOWSKI

Dasar teoritis Malinowski adalah untuk mendapatkan karakteristik utama budaya, dan karenanya sistem sosial, dari teori kausal kebutuhan precultural organisme. Dia percaya bahwa budaya selalu instrumental bagi kepuasan kebutuhan organik. Oleh karena itu, ia harus menjembatani kesenjangan antara konsep kebutuhan dasar biologis organisme dan fakta-fakta perilaku budaya terorganisir. Langkah besar pertamanya adalah membuat klasifikasi kebutuhan dasar yang dapat secara langsung berkaitan dengan klasifikasi tanggapan budaya yang kemudian pada gilirannya akan dibawa ke dalam hubungan dengan lembaga-lembaga. Selanjutnya, ia mengembangkan kategori kedua kebutuhan, disebut sebagai kebutuhan turunan, yang disisipkan antara kebutuhan dasar dan memadukan kelembagaan perilaku kolektif (Firth 1957:63).
Definisi budaya memberikan tekanan pada dua hal: pertama, unsur-unsurnya baik yang berupa adat kebiasaan atau gaya hidup hidup masyarakat yang bersangkutan; dan kedua, fungsi-fungsi yang spesifik dari unsur-unsur tadi demi kelestarian masyarakat dan solidaritas antar individu. Malinowski (1944), membedakan lagi budaya material dan yang spiritual: pertama, menyangkut adat-kebiasaan dan pranata kemasyarakatan; dan kedua, menyangkut berbagai harapan, nilai dan gagasan yang berlaku umum
Malinowski berpendapat bahwa kebudayaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan individu, bukan masyarakat secara keseluruhan. Dia beralasan bahwa ketika kebutuhan individu terpenuhi, yang terdiri dari masyarakat, maka kebutuhan masyarakat terpenuhi. Malinowski membagi kebutuhan manusia dalam tiga hal, kebudayaan harus memenuhi kebutuhan biologis seperti kebutuhan pangan dan prokreasi; kebudayaan juga harus memenuhi kebutuhan instrumental seperti kebutuhan hokum dan pendidikan dan kebudayaan juga harus memenuhi kebutuhan integratif seperti agama dan kesenian.
Menurut Malinowski fungsi dari satu unsur budaya adalah untuk memenuhi beberapa kebutuhan dasar atau beberapa kebutuhan yang timbul dari dasar yaitu kebutuhan sekunder dari para warga suatu masyarakat. Kebutuhan pokok seperti makanan, reproduksi, keamanan, kesantaian gerak, dan pertumbuhan. Beberapa aspek dari kebudayaan itu memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam pemenuhan kebutuhan dasar itu timbul kebutuhan jenis kedua (derived needs) yang juga harus dipenuhi oleh kebudayaan yaitu kebutuhan sekunder, seperti yang untuk ekonomi, kerjasama, pendidikan, dan kontrol sosial dan keadaan khusus dari masyarakat tertentu dan masalah mengintegrasikan berbagai elemen suatu budaya menimbulkan kebutuhan yang jauh lebih karakter, yang berbeda dari satu kelompok ke kelompok lain. Tapi seperti juga beragam motif yang diakuisisi interaksi kolektif manusia, bentuk-bentuk budaya sepenuhnya membebaskan diri dari kebutuhan dasar, yang harus selalu dilayani dan mendukung kepuasan serta memperkuat pengejaran tujuan sekunder.






Pokok-pokok antropologi budaya, Ihromi, 2006. Jakarta: yayasan obor Indonesia 59-61
Madzhab-madzhab antropologi nur syam.2007. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta 30-31
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.as.ua.edu/ant/Faculty/murphy/function.htm
http://antroitb.files.wordpress.com/2010/01/laporan-antropologi-kelompok-2a.pdf.
http://www.aaanet.org/committees/commissions/centennial/history/095malobit.pdf
http://wapedia.mobi/en/Bronis%C5%82aw_Malinowski

1 komentar:

  1. mohon maaf mas mau tanya, buku apa yang menyediakan teori malinowski - kebutuhan hidup / aktivitas kerja?

    BalasHapus

Web Hosting